Thursday, February 5, 2015

Mengenal East Java Scouts Challenge (EJSC) 2015




Regu Terbaik ke Amerika

KOMPETISI Pramuka beregu terbesar di Jawa Timur bahkan di Indonesia, East Java Scouts Challenge 2K15, siap menghadirkan banyak kejutan menarik. Di antaranya ialah tantangan yang berbeda dari kompetisi antarregu Pramuka sebelumnya.

Tantangan tersebut akan berlangsung selama dua hari di campground khusus yang disediakan oleh PT DBL Indonesia selaku penyelenggara yang bekerja sama dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur. Lebih dari 200 ribu peserta akan terlibat dalam kompetisi ini.

Maka itu, hadiah utama yang disiapkan pun tak tanggung-tanggung. Satu regu putra dan regu putri terbaik dengan satu pembina akan mendapat hadiah belajar Pramuka di Amerika Serikat. Akan ada banyak pelajaran yang nantinya didapatkan oleh peserta di Amerika. Sebab, Negara Paman Sam tersebut punya sistem kepramukaan yang maju.

"Kami telah menyiapkan hadiah bagi regu terbaik berupa jalan-jalan ke Amerika Serikat. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi pemenang untuk belajar banyak," ujar Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia.

Azrul menambahkan bahwa untuk mendapatkan hadiah tersebut, setiap regu harus selalu mengedepankan kerja sama tim dan berkreasi sebaik mungkin. "Semua regu punya peluang yang sama. Hanya tim yang benar-benar ingin mewujudkan mimpinya yang akan memenangi tantangan ini," lanjut Azrul.

Tantangan yang telah disiapkan oleh DBL Indonesia memang tak hanya tantangan ketangkasan, namun juga kecerdasan dan kecermatan. Sehingga kegiatan perkemahan di East Java Scouts Challenge 2K15 akan berbeda dengan perkemahan lain. Tak heran, pemenangnya mendapat reward yang sangat istimewa.

Setiap gugus depan yang mengikuti East Java Scouts Challenge 2K15 bisa mendapatkan regulasi lengkap dengan formulir dan syarat pendaftaran di situs website resmi Pramuka Kwarda Jatim yakni www.pramukarek.or.id. Pendaftaran dibuka hingga 20 Desember 2014 mendatang.

"Pramuka tak sekadar hal-hal yang bersifat konvensional. Dengan adanya East Java Scout Challenge ini, saya berharap bisa menjadi stimulus bagi generasi muda," ujar Saifullah Yusuf yang juga merupakan wakil gubernur Jawa Timur.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur Harun mengatakan, sejak tahun pelajaran 2014-2015 ini, pramuka menjadi kurikulum wajib bagi pelajar SD hingga SMA. 'Sebelumnya SMA belum wajib, tapi sekarang menjadi wajib,' ujar mantan kepala disbudpar tersebut. Menurutnya, pramuka merupakan ekstrakurikuler yang bisa mengembangkan karakter anak, meningkatkan tanggung jawab, dan menambah wawasan mereka dalam pengembangan imajinasi dan mental mereka untuk menghadapi globalisasi dunia.

East Java Scouts Challenge 2K15 digelar karena banyaknya anak-anak usia dini berbuat hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini terjadi karena minimnya pendidikan ekstrakurikuler dari masa awal sekolah. Maka itu, rangkaian East Java Scouts Challenge digelar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur (38 kabupaten/kota) yang terbagi dalam enam regional.

Nantinya, tiga regu putra dan tiga regu putri pemenang dari setiap kabupaten/kota dalam satu regional akan ikut serta dalam babak final East Java Scouts Challenge 2K15. Nah, pemenang dari babak final East Java Scouts Challenge inilah yang nantinya berhak atas hadiah ke Amerika Serikat. Dan, semua kegiatan di East Java Scouts Challenge dapat diikuti secara gratis karena kegiatan ini didukung penuh oleh Kwarda Gerakan Pramuka Jatim.

Dengan ikut serta di East Java Scouts Challenge, para pelajar khususnya kelas IV dan V sekolah dasar yang merupakan anggota Pramuka tingkat penggalang akan mendapat banyak pengalaman berharga. Selain itu, peserta juga disiapkan menjadi anak-anak yang lebih mandiri.

Masa depan pramuka di Indonesia bakal semakin jelas karena sejak 2013 lalu, Pramuka telah menjadi bagian dari kurikulum. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013, Pramuka telah menjadi ekstrakurikuler wajib dari pendidikan SD/MI hingga SMA/SMK/MA. (has/ina) 

---

Drs. H. Saifullah Yusuf (Gus Ipul) 
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim 

Pramuka mengajarkan kepada generasi muda untuk menjadi karakter yang baik dan tangguh. Orang yang berkarakter mesti cerdas, konkritnya bisa menggunakan akalnya dengan baik setiap menghadapi masalah. Kecerdasan itu juga harus dilandasi dengan akhlak yang baik, karena tidak ada gunanya orang cerdas tapi tidak berakhlak begitupun sebaliknya. Dengan ketangguhan dan karakter yang baik maka generasi pramuka akan mampu menghadapi tantangan globalisasi, serta sanggup menatap masa depan lebih baik, dan peduli terhadap sesama, lingkungan, serta keluarga

"Di beberapa negara maju seperti di Amerika dan Eropa, Pramuka menjadi bagian penting dalam pendidikan keluarga. Bahkan, ada yang piknik dengan seragam Pramuka," Drs. H. Saifullah Yusuf, Ketua Kwarda

Gerakan Pramuka Jatim

Azrul Ananda 
Direktur PT DBL Indonesia 

Setelah menyukseskan event-event besar yang dimiliki oleh DBL Indonesia (Jawa Pos Grup) seperti DBL, JRBL, NBL, DetCOn, Model dll, Azrul Ananda kini merambah Pramuka yang dulunya dianggap "ndeso" oleh beberapa kalangan akan dibuat bergengsi dan semeriah event yang sudah dijalankan.

"Pramuka bisa menjadi kegiatan yang menarik bagi anak-anak dan para remaja. Kegiatan ini akan dapat memberikan nuansa baru," Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia.

Dr Harun MSi MM 
Kadikbud Provinsi Jawa Timur 

Pramuka sekarang menjadi kurikulum wajib bagi pelajar SD hingga SMA. Pramuka merupakan ekstrakurikuler yang bisa mengembangkan karakter anak, meningkatkan tanggung jawab, dan menambah wawasan mereka dalam pengembangan imajinasi dan mental mereka untuk menghadapi globalisasi dunia. Sehingga mereka bisa survive ketika sudah lepas dari bangku SD maupun SMA/SMK mereka dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Pramuka juga sebagai penangkal dari hal-hal negatif (narkoba, tawuran pelajar dsb) yang berkembang di masyarakat khususnya anak usia sekolah. Kami (Dikbud Prov Jatim) sangat mengapresiasi kegiatan kepramukaan East Java Scouts Challenge 2K15 yang digagas bersama oleh PT DBL Indonesia dengan Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur karena selaras dengan program dinas pendidikan dan membawa dampak positif, baik langsung maupun tidak langsung bagi dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Jawa Timur.

"Anak pandai jangan hanya dalam konteks edukasi saja, tapi juga yang nonedukasi melalui kepramukaan sehingga bisa membentuk jiwa yang berkarakter bertanggung jawab", ujar Dr Harun MSi MM.

Story Provided by Jawa Pos




0 comments:

Post a Comment