Kak Agus menjelaskan, dengan dilaksanakan Diklat Brigade Penolong, anggota pramuka harus belajar memersiapkan diri, agar ketika terjadi bencana bisa selalu siap menghadapinya. Oleh karena itu para peserta diklat diperkenalkan metode komunikasi radio. Meskipun tidak bisa mahir dalam berkomunikasi dengan HT, setidaknya brigade penolong bisa mengoperasikan dan mengirimkan pesan dengan cara yang baik.
"untuk bisa menyampaikan pesan dengan baik, harus menyiapkan catatan atau log book supaya tidak lupa saat menyampaikan informasi", jelas kak Agus. Selain menyiapkan log, dalam berkomunikasi, brigade penolong harus menyampaikan informasi dengan jelas berdasarkan fakta dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
Saat ini di Kabupaten Pacitan ada 3 pancar ulang yang bisa digunakan sebagai media komunikasi, diantaranya repeater milik Orari, RAPI dan BPBD Kabupaten Pacitan. Pancar ulang ini sangat penting karena mengingat kondisi geografis bergunung-gunung yang tidak memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara langsung.
0 comments:
Post a Comment