Hari Ke dua pelaksanaan Diklat Brigade Penolong, peserta dibawa menuju pelabuhan tamperan untuk dilatih tata cara penyelamatan pada korban kecelakaan laut. Kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan terhadap tata cara penyelamatan korban ketika berada di laut lepas. Dengan menggunakan pelampung dan perahu karet, para brigade penolong langsung melakukan simulasi penyelamatan di laut. Untuk melakukan evakuasi, mereka terjun ke air dengan berenang kemudian membawa korban kedalam perahu untuk dibawa ke tepi pantai. Berikut Dokumentasi kegiatan Water Rescue
Pada hari pertama setelah seremonial pembukaan diklat brigade penolong, peserta langsung diberikan materi tentang komunikasi. Teknik komunikasi disampaikan oleh kak Agus Hadi Prabowo selaku Humas Andalan Cabang kwarcab Pacitan. Dalam materi ini dijelaskan tentang bagaimana cara berkomunikasi menggunakan radio.
Kak Agus menjelaskan, dengan dilaksanakan Diklat Brigade Penolong, anggota pramuka harus belajar memersiapkan diri, agar ketika terjadi bencana bisa selalu siap menghadapinya. Oleh karena itu para peserta diklat diperkenalkan metode komunikasi radio. Meskipun tidak bisa mahir dalam berkomunikasi dengan HT, setidaknya brigade penolong bisa mengoperasikan dan mengirimkan pesan dengan cara yang baik.
"untuk bisa menyampaikan pesan dengan baik, harus menyiapkan catatan atau log book supaya tidak lupa saat menyampaikan informasi", jelas kak Agus. Selain menyiapkan log, dalam berkomunikasi, brigade penolong harus menyampaikan informasi dengan jelas berdasarkan fakta dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
Saat ini di Kabupaten Pacitan ada 3 pancar ulang yang bisa digunakan sebagai media komunikasi, diantaranya repeater milik Orari, RAPI dan BPBD Kabupaten Pacitan. Pancar ulang ini sangat penting karena mengingat kondisi geografis bergunung-gunung yang tidak memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara langsung.
Mengingat wilayah Pacitan, merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang sering terjadi bencana alam, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pacitan mengadakan Pendidikan dan pelatihan lanjutan Brigade Penolong 2015. Kegiatan yang dijadwalkan belangsung tanggal, 27-30 September 2015 ini kerjasama dengan BPBD Kabupaten Pacitan, Kodim 0801, Polres Pacitan dan Satpol.
Berdasarkan pejelasan kak Sujarwo, selaku Ketua Harian Kwarcab Pacitan, acara yang berpusat di Wisma Atlit Pacitan ini diikuti oleh 60 orang peserta. 25 orang merupakan utusan dari desa/kelurahan yang ada di kecamatan Pacitan dan 35 orang lainya merupakan utusan dari Gugus Depan.
Pembukaan Acara dilakukan sekitar jam 19.00 WIB, dibuka oleh ketua Kwarcab Pacitan, Kak Suko Wiyono. Dalam sambutanya, Ketua Kwarcab Pacitan Kak Suko Wiyono menegaskan jika Pacitan mmembutuhkan perhatian khusus, karena daerah rawan bencana. "Saat hujan meskipun jarang terjadi banjir, namun sering terjadi tanah lonsor, karena secara geografis rumah tinggal warga adalah kawasan kritis", Tegasnya.
"Kalau hujan longsor, kemarau memang tidak ada longsor, namun kekurangan air, seperti itu kondisi kabupaten Pacitan". Tegasnya. Kak suko berpesan kepada para peserta diklat Brigade penolong, agar selama mengikuti kegiatan tetap menjaga kesehatan. Selain itu pesan kak Suko, ketika ada bencana, para peserta yang sudah dilatih agar selalu siap untuk bergabung dengan tim siaga bencana BPBD Kabupaten Pacitan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Jambore Genre (Generasi Berencana) 2015 akan digelar di Bumi Perkemahan Pancer Door Pacitan pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 3-4 Oktober 2015. Sekitar 1500 remaja dari berbagai wilayah, dijadwalkan berkumpul di Kabupaten Pacitan, dalam sebuah acara yang diselenggarakan BKBPP Pacitan, kerjasama dengan Kwarcab Pacitan
Acara yang berlangsung selama dua hari ini dikemas sedemikian rupa agar suasananya menyenangkan dan meriah. Hari pertama, sesuai jadwal, sekitar 500 peserta tiba di bumi perkemahan Pancer Door, sekitar jam 13.00 WIB, langsung mendirikan tenda.
500 peserta ini terdiri Penggalang dan penegak yang berasal dari Gugus Depan yang berpangkalan di wilayah Pacitan Kota. Diambil dari Gudep wilayah kota, karena berdasarkan berbagai pertimbangan, tidak memungkinkan jika mengambil perwakilan masing-masing gudep yang berada di wilayah Kwarcab Pacitan secara keseluruhan.
Untuk hari ke-2 merupakan kedatangan peserta lainnya dari berbagai wilayah yang dijadwalkan tiba pada lokasi kegiatan sekitar pukul 07.00 WIB. Peserta langsung regstrasi dan mendapat kupon makan, kemudian diarahkan menuju lokasi bazar yang digelar oleh BKBPP, berada di pojok paling timur lokasi Jambore GenRe.
Pada malam harinya, mulai jam 19.00-21.00 WIB direncanakan akan diselenggarakan hiburan, bertempat di panggung utama bumi perkemahan Pancer Door Pacitan. Tujuan dari Jambore Generasi Berencana 2015 itu sendiri, untuk menjalin kebersamaan serta mengembangkan kreatifitas remaja.
Untuk menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama, dan
meningkatkan persahabatan antar anggota pramuka, Kwarda Jatim menggelar
Workshop Filateli Kreatif dan Edukatif. Kegiatan diselenggarakan
pada hari kamis 10 September 2015, di gedung pertemuan bakorwil madiun, Jl Pahlawan nomor 31 Madiun, diikuti sekitar 100 peserta dari
perwakilan kwarcab se-Jawa Timur.
Acara yang
dibuka kepala Bakorwil Madiun Gatot Hendropriono ini diselenggarakan
oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, sebagai
tindak lanjut atas ditandatanganinya nota kesepahaman antara KWARDA
Jatim dan PT POSINDO pada saat Pelaksanaan East Java Scout
Challenge.
Dalam sambutanya, kepala Bakorwil Madiun mengatakan, selain menumbuhkan rasa peduli, filateli juga dapat
melatih kesabaran dan ketekunan, menumbuhkan sikap ketelitian dan
kehati-hatian, menumbuhkan kejujuran melalui kegiatan pertukaran
koleksi, juga mampu menumbuhkan nilai kebersihan, kerapian dan
mengutamakan sikap saling pengertian diantara sesama kolektor maupun
dengan orang-orang ditarnya.
Salah satu pemateri dari PT POSINDO, Heri Nugrahanto mengungkapkan jika ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan oleh Pramuka dengan Filateli ini. Misalnya sampul peringatan yang diterbitkan dalam rangka memeringati sebuah peristiwa penting, yang bisa dibuat oleh perorangan atau perkumpulan. Misalnya Pramuka mempunyai Event tertenu maka bisa dibuatkan sampul pertama.
Selain sampul pertama, ada juga Prangko Prisma (Prangko Identitas Milik Anda), yang merupakan prangko yang dapat menampilkan foto wajah atau identitas lain dan bisadipesan sesuai keinginan.
Sebagai latihan
awal, dalam pelaksanan workshop, seluruh peserta mendapat kesempatan
praktek membuat filateli dengan cara, masing-masing peserta diberi
sebuah kertas dan prangko. Mekanismenya, prangko ditempel pada
selembar kertas putih dengan diberikankan deskripsi yang menjelaskan
tentang susunan filateli tersebut.
Dari praktek
yang diikuti oleh seluruh peserta workshop, berdasarkan penilaian PFI
(Perkumpulan Filateli Indonesia), dua Peserta dari Kwarcab Pacitan masuk
dalam 10 perangkai Filateli terbaik. Dua karya tersebut dimiliki oleh
kak Rina dan kak Andri.
Memeriahkan HUT Pramuka Ke-54 Tahun 2015, banyak agenda yang diselenggarakan oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pacitan. Salah satunya adalah lomba Pionering Scout Fair untuk tingkat Penggalang dan Penegak. Dalam sambutannya Ketua Kwarcab Pacitan Suko Wiyono berpesan, pramuka harus menjadi generasi yang membuat bangga pertiwi, dengan selalu berakhlak mulia, memberi warna, berbunga-bunga dan selalu ceria.
Dengan diadakannya lomba Pionering, diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan, kerja sama dan kreativitas pioneering antar anggota pramuka. Karena tongkat dan tali merupakan alat yang tak lepas dari kehidupan pramuka. Sehingga dengan menggunakan alat tersebut, diharapkan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk bertahan hidup.
Lomba Pionering yang diselenggarakan pada hari Kamis, 13 Agustus 2015 ini diikuti oleh 59 Regu Penggalang dan 28 Regu Penegak dari gugus depan yang berada di wilayah kerja Kwarcab Pacitan. Pelaksanaan lomba ditempatkan di Alon-alon Kabupaten Pacitan, karena mengingat lokasi yang setrategis untuk kegiatan tersebut.
Lomba Pionering ini diambil kejuaraan satu sampai lima dari masing masing tingkatan. Untuk tingkat Penggalang putri, juara 1 diraih oleh SMPN 1 Arjosari, diikuti oleh SMPN 2 Nawangan, SMPN 3 Bandar, SMPN 2 Kebonagung dan SMPN 1 Pacitan. Sedangkan Penggalang Putra Juara 1 diraih SMPN 1 Punung, disusul SMPN 3 Pringkuku, SMP Islam Terpadu Pacitan, SMPN 2 Punung dan MTsN Punung.
Sedangkan Untuk tingkat penegak, juara 1 putri diraih oleh SMKN 2 Pacitan, disusul MAN Pacitan, SMAN 1 Tegalombo, SMKN Pringkuku dan SMAN Nawangan. Untuk Putra, juara 1 diraih SMKN 2 Pacitan, selanjutnya SMAN 1 Pacitan, MAN Pacitan, SMAN Punung dan SMAN Nawangan.
Hasil karya dari kegiatan ini di pamerkan dalam acara Apel Besar dan Tasyakuran Hari Pramuka ke 54, di Pendopo Kabupaten Pacitan. Bersamaan dengan dengan Apel, juga dilaksanakan penyerahan Hadiah, Piala dan penghargaan kepada masing-masih pemenang lomba. (Kwarcab Pacitan)
"Dokumentasi Selengkapnya dapat dilihat pada FunPage KwarcabPacitan"
Ada suasana yang berbeda saat Kwarcab Pacitan melakukan monitoring Prestasi Siaga di wilayah Kwaraan Donorojo, karena acara kali ini bersamaan dengan pesta rakyat yang digelar oleh pemerintah setempat. Expo diselengarakan dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-70 Tahun 2015 yang dilaksanakan di Donorojo.
Monitoring Prestasi siaga di wilayah Kwartir Ranting Donorojo juga dihadiri oleh Kak Luki Tri Baskoro Wati sebagai Bunda Siaga. Acara dibuka dengan pengguntingan pita oleh kak Luki dan dilanjutkan dengan menyanyi bersama sambil memasuki arena perlombaan.
Yang dilombakan dalam prestasi siaga di Kwarran Donorojo ini tidak jauh beda dengan pelaksanaan di wilayah lain. Tentunya berbagai perlombaan yang sifatnya mendidik dan menghibur sebagai ciri khasnya.
Berikut Dokumentasi Monitoring Prestasi Siaga di wilayah Kwarran Donorojo