Wednesday, July 10, 2013

Pramuka dan Pendidikan Karakter


Di masa ini sangat sulit menemukan siswa-siswa sekolah berpakaian pramuka. Yang saya maksud berpakaian pramuka adalah lengkap dengan segala atributnya, terutama kacu/dasi pramuka yang berwarna merah dan putih. Di masa saya masih sebagai siswa sekolah, dari tingkatan SD,SMP, sampai dengan SMA, siswa di wajibkan ikut kegiatan pramuka. Saya termasuk siswa yang menggemari kegiatan pramuka ini.
Kegiatan pramuka menurut saya termasuk suatu kegiatan yang sangat berguna. Sangat banyak hal di ajarkan kepada anak-anak yang masih dalam usia belajar dan sedang mencari jati dirinya. Di antaranya, soal kedisiplinan, kerapian, cinta kepala alam, cinta kepada negara, persahabatan, kreatifitas dan karakter diri lainnya.
Salah satu kegiatan yang sangat saya sukai adalah perkemahan/camping. Di dalam perkemahan ini, kita diajar untuk menjadi mandiri, yatitu kita menyiapkan makanan, minuman, mencuci baju dan tentunya mandi sendiri. Banyak kejadian lucu didalam perkemahan-perkemahan yang saya ikuti. Kejadian-kejadian itu menjadi kenangan yang manis yang masih kami bicarakan sampai dengan hari ini.
Saya termasuk orang yang sangat mudah tidur, saya bisa tidur di mana saja dan dalam keadaan yang bagaimanapun. Di dalam perkemahan, yang biasanya di lakukan di tempat yang lumayan jauh dari perumahan penduduk atau di alam bebas, selalu ada aturan bahwa harus ada anggota regu ( jumlahnya 10 orang) yang bergiliran jaga. Biasanya jadwalnya telah di tentukan, di dalam setiap giliran ada 2 orang. Dan saya pernah di tugaskan di jam-jam yang kalau dalam keadaan umum, saya sudah tidur dengan nyenyaknya yaitu di jam 1 pagi. Biasanya yang belum bertugas jaga akan mulai tidur dulu, kemudian ketika gilirannya tiba akan di bangunkan.
Nah ketika jam 1 malam giliran saya tiba, teman saya membangunkan saya. Saya mendapat tugas jaga di depan tenda, sedangkan teman saya yang lain mendapatkan tugas menjaga bagian belakang tenda yang dekat hutan. Malam itu suasana sangat sunyi dan mencekam, ketika dibangunkan buat jaga, saya dengan sigapnya bangun, keluar tenda dan meneruskan tidur di depan tenda. Sedangkan teman saya yang menjaga di belakang menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Sekedar membunuh kesepian dan melawan kantuk teman saya bercerita, tetapi lama kelamaan dia merasakan keanehan, kenapa tidak ada jawaban dari saya. Dia juga tidak berani meninggalkan tempat tugas jaganya(untuk memeriksa kedepan). Akhirnya dia membuat keributan, berteriak-teriak bahwa saya telah hilang, maka gegerlah teman-teman yang sedang tidur. Ketika di periksa ternyata saya tidur dengan nyenyaknya di depan tenda. Ada juga saat mereka menyuruh saya jaga, tetapi saya harus memukul panci dengan sendok, tujuannya agar saya ada kegiatan dan tidak tertidur. Anehnya menurut teman-teman saya, saya bisa tidur nyenyak tetapi tangan saya masih memukul panci itu dengan sendok dengan teratur.
Pernah juga didalam keadaan hujan lebat, saya harus giliran jaga di tengah malam, dan dengan suksesnya saya tertidur nyenyak dengan memakai jas hujan dan dalam keadaan jongkok. Akhirnya sejak itu saya tidak pernah di tugaskan lagi buat berjaga-jaga. Karena percuma, saya tetap akan tertidur juga. Tugas saya sekarang adalah memasak buat anggota regu yang lain.
Biasa didalam perkemahan agar semuanya simpel, kita selalu membawa bekal bahan makanan yang mudah di olah, misalnya: mie instan, ikan kaleng, ikan asin dan satu-satunya sayuran yang di bawa adalah tauge ( sampai sekarang saya juga masih bingung kenapa selalu bawa tauge didalam setiap kali kemping). Untuk memasak mie instan atau ikan asin itu adalah perkara yang sangat gampang/mudah. Kalau mie instan cukup masak air dan masukan mie nya, sedangkan ikan asin cukup di cuci ( itupun kalau ketemu air, kebanyakan kasus tidak dicuci heheheheeh) kemudian langsung di masukkan kedalam wajan yang telah terisi minyak yang sudah panas. Tetapi untuk masak ikan sarden/ikan kaleng dan tauge tadi ada satu masalah. Soalnya terkadang setiap anggota regu membawa ikan sarden dari merk yang berbeda-beda. Dan kalau dimasak harus di sertai bumbu - bumbu tambahan seperti bawang, cabe dan lain-lain. Yang biasanya tidak terbawa dalam perkemahan. Akhirnya saya menemukan satu menu andalan, saya memasukan semua ikan sarden/ikan kaleng tersebut kedalam panci yang berisi mie instan tersebut, tidak lupa di campurkan tauge. Dan tidak tahu kenapa, mungkin karena lapar atau tidak ada pilihan lain menu itu cukup sukses dan terkenal sebagai menu andalan saya. Walaupun diawal-awal tugas baru saya itu beberapa kali saya menanak nasi kalau tidak hangus, yah pasti mentah. Tetapi semuanya di makan sampai habis. Dan jika ingin mengenang masa-masa itu saya masih suka memasak mie instan di campur ikan sarden/ikan kaleng, tidak lupa dengan di masukan tauge.
Sangat banyak hal-hal positif, pembentukan karakter,rasa persahabatan yang saya terima dari kegiatan pramuka, yang tidak saya dapat di dalam kelas. Dan dimasa ini saya dapat melihat, teman-teman saya yang ikut dalam kegiatan pramuka tersebut memiliki persahabatan yang lebih akrab, dibanding teman sekelas. Bahkan ketika baru-baru ini salah satu teman pramuka dulu yang sedang ada kegiatan di luar kota, tiba-tiba jatuh sakit sehingga harus di opname di rumah sakit. Yang mengurus semua administrasi dan segala keperluan teman itu di rumah sakit termasuk menemani adalah teman pramuka dulu.
Menurut saya kegiatan positif, seperti pramuka ini masih di butuhkan oleh bangsa ini untuk membantu membentuk karakter murid-murid sekolah dimasa ini. Karena jika melihat pergaulan atau budaya yang ada saat ini, kita sebagai generasi yang lebih tua sangat khawatir. Budaya materialistis, dan pergaulan yang melanggar norma-norma sosial dan norma – norma agama bukan suatu hal yang aneh bagi generasi sekarang. Karena itu sekedar saran saya kepada praktisi pendidikan saat ini untuk memikirkan kembali dan mempertimbangkan serta menyeleksi lagi kegiatan-kegiatan yang berguna di masa lalu. Untuk di terapkan lagi di sekolah- sekolah yang ada dimasa ini. Lebih daripada hanya mencari nilai bagus dan menaikkan citra sekolah.

--------------------
Ditulis oleh : Alief Prasetya (http://www.kompasiana.com/lief.phang)

0 comments:

Post a Comment